hosting

Wednesday, July 10, 2013

Inilah lima bek terbaik Arsenal yang pernah memberi pengaruh besar bagi tim.

Beberapa bek yang dimiliki Arsenal di masa kini terbilang tak sanggup menyamai pencapaian hebat yang pernah diguratkan para pendahulunya. Highburry pernah menjadi saksi hidup.

Kering gelar yang tengah melanda The Gunners selama bertahun-tahun juga merupakan buah dari buruknya materi pemain bertahan tim dewasa ini.

Nama-nama seperti Thomas Vermaelen, Per Mertesacker hingga Nacho Monreal dipandang belum bisa membuat impak signifikan di pagar pertahanan Meriam London.

Namun bila berbicara prestasi, napak tilas kejayaan Arsenal di masa lampau tak bisa dipisahkan dari peran palang pintu terhebat yang pernah dipunyai klub London Utara ini.


KOLO TOURE
Inilah generasi terakhir bek terbaik yang pernah menghuni skuat Arsenal. Setelah masanya Kolo Toure, tim seperti kehilangan magis di lini belakang.

Kakak Yaya Toure ini merupakan salah satu bagian penting dari supremasi Arsenal yang begitu sohor di musim 2003/04. Yah, predikat 'invicible' yang mereka segel.

Selama tujuh tahun mengabdi bagi laskar Wenger, figur Kolo amat sakral di jantung pertahanan klub. Tak satupun pesaing mampu menggeser posisinya.

Kolo telah bermain di 225 laga dan mengoleksi sembilan gol. Sempat merasakan ban kapten Arsenal di tahun 2006, sebelum musim 2009/10 Kolo melabuhkan kariernya di Manchester City.

Sebanyak lima gelar telah Kolo persembahkan bagi kubu Emirates: satu trofi Liga Primer Inggris (2003/04), dua Piala FA (2002/03 & 2004/05) dan dua FA Community Shield (2002 & 2004).



MARTIN KEOWN
Tangguh, alot, serta memiliki stamina yang mumpuni, Martin Keown setia dengan The Gunners selama sedekade dan membentuk kombinasi maut di jantung pertahanan tim bersama Tony Adams. Duet mereka ini bahkan dinilai sebagai yang tersolid di Inggris di era 90-an.

Keown termasuk salah satu bek agresif, dan tak jarang mengeluarkan serangan verbal kepada lawannya. Anda mungkin tak luput laga Arsenal versus Manchester United yang berakhir imbang 0-0 di musim 2003/04. Mungkin saja Arsenal kalah 1-0 ketika Setan Merah mendapat penalti di menit akhir, tapi Ruud van Nistelrooy gagal menjalankan tugas.

Setelah penalti, Keown mengonfrontasi Nistelrooy, dan keduanya terlibat adu fisik. Sangat emosional, pasalnya jika penalti itu masuk, mungkin tak ada istilah 'invicble Arsenal'.

Selama 10 tahun lebih mengabdi bagi Arsenal, Keown telah bermain di 311 laga dan menjebol gawang musuh empat kali.


DAVID O'LEARY
'Mr. Loyalty'. Barangkali begitu Anda menyebut sosok defender satu ini. David O'Leary, pemegang rekor penampil terbanyak sepanjang sejarah Arsenal dengan menghimpun 722 laga di semua ajang selama kariernya di Highbury.

Nyaris sepanjang petualangannya di sepakbola dihabiskan hanya untuk Arsenal. 18 tahun mengabdi untuk tim dari 1975 hingga 1993, pria kelahiran Irlandia ini sudah barang tentu mendapat tempat spesial di hati para Gooners.

Hingga di pengujung kariernya, sang legenda mengemban peran mementori Tony Adams, salah satu legenda kenamaan lain klub London Utara, dan mewarisi ban kapten padanya.

O'Leary sempat menukangi klub sekelas Leeds United [1998-2000] dan Aston Villa [2003-2006], sebelum menjajal petualangan baru dengan mengambil job melatih Al-Ahli, namun berhenti menjabat pada 2011 silam.



SOL CAMPBELL
Secara mengejutkan, Sol Campbell mengakhiri kontraknya di Tottenham untuk kemudian bergabung dengan rival besar The Lilywhites, Arsenal.

Campbell perlahan mampu membuktikan kapasitasnya di hadapan pelatih Arsene Wenger dan tenaganya benar-benar bertansformasi membentuk barikade kokoh di era Arsenal milenium.

Campbell menjadi bagian integral tim, dan dia juga merupakan salah satu protagonis dari kemakmuran tim Gudang Peluru meraih prestasi 'invicble' di musim 2003/04. Keuletan, kecepatan, serta jiwa natural kepemimpinannya merupakan aset besar Arsenal ketika itu.

Tak heran jika Gooners menempatkan Campbell di posisi 15 dalam daftar 50 pemain terbaik Arsenal sepanjang masa. Layak!


TONY ADAMS
Sepertinya akan selalu habis kata-kata untuk mengungkapkan bagaimana sosok pemain fenomenal satu ini atas semua bakti besarnya bagi Arsenal. Tony Adams sudah menjadi simbol sempurna bagi seluruh publik Arsenal. Siapa lagi yang mau meragukan?

Kekokohannya dalam membentengi pertahanan Arsenal bak sebuah seni terindah yang dipertontonkan oleh lini belakang sebuah tim. Tangguh di darat maupun udara, cakap membaca permainan, kemampuan tekel yang amat presisi, dan tentu saja seantero publik London Utara bahkan Inggris akan sepakat menyebut Adams adalah figur pemimpin sejati.

Itulah Adams. Menyandang ban kapten di usia 21 tahun, nyaris tak ada suara minor mengiringi 14 tahun hiruk-pikuk kariernya di Highbury. Mengangkat trofi Liga Primer Inggris di tiga dekade berbeda sebagai seorang skipper adalah bukti masif yang mustahil dilupakan Gooners.

Mungkin jika Arsenal boleh memilih siapa pemain masa lalu yang paling ingin mereka datangkan, Adams lah jawaban paling sahih.

No comments:

Post a Comment