London - Musim lalu Olivier Giroud bermain di bawah ekspektasi, Lukas Podolski pun tak cemerlang-cemerlang amat. Di awal musim ini performa keduanya diyakini lebih menjanjikan.
Di musim lalu Giroud dan Podolski berstatus pendatang baru di Emirates Stadium. Namun, dibandingkan dengan pemain baru lainnya, Santi Cazorla, rapor mereka dipandang masih di bawah gelandang asal Spanyol tersebut.
Walaupun tidak bisa dibilang mandul, namun produktivitas mereka dianggap tidak mencapai ekspektasi. Giroud dan Podolski sama-sama mencetak 11 gol di Liga Inggris, dari jumlah pertandingan yang relatif sama: Giroud main 34 kali, Podolski 33.
Akan tetapi penampilan keduanya di awal musim tampak menjanjikan. Giroud, yang bakal didapuk sebagai striker tunggal di lini depan, selalu bikin gol dalam tiga pertandingan pertama Arsenal di musim ini: dua di Premier League, satu di playoff Liga Champions melawan Fenerbahce.
Penyerang Prancis itu sudah menunjukkan tanda-tanda membaik ketika menjadi topskorer timnya selama pramusim. Dari total 25 gol yang disarangkan The Gunners di tujuh laga, ia mengemas sembilan gol.
Adapun Podolski, ia tampil gemilang saat Arsenal mengalahkan Fulham 3-1 di pertandingan liga hari Sabtu (24/8) kemarin. Bermain dari menit pertama untuk pertama kalinya di awal musim ini, ia menyumbangkan dua dari ketiga gol timnya itu.
"Saya ikut senang untuk Lukas, karena dia akhir-akhir ini tidak menjadi starter, lebih karena untuk keseimbangan tim, dan bukan soal performa dia," ujar manajer Arsener Wenger tentang Podolski.
"Saya senang karena dia bermain dengan penuh semangat dan bisa mencetak gol. Semua orang di skuat ini menyukai Lukas, dan saya ingin mempertahankan dia," sambung Wenger.
"Jika seseorang tidak bermain, dia pasti tidak senang, dan Lukas belakangan ini tidak selalu menjadi starter. Tapi kalau Anda melihatnya, dan catatan gol Olivier Giroud, ini sangatlah bagus."
Podolski baru-baru ini dikabarkan diminati Schalke, yang ingin membawa pemain 28 tahun itu kembali ke negaranya, Jerman.
No comments:
Post a Comment